Gugatan mereka ajukan pada tiga pihak, yaitu perusahaan pembuat implan (PIP) Prancis, TUV Rheinland Jerman, dan perusahaan asuransi asal Jerman, Allianz.
Dia menyatakan, total kerugian yang mereka derita bisa jauh lebih tinggi. Pasalnya, kata dia, sebanyak 1.500 wanita di negara itu diketahui menggunakan implan payudara buatan perusahaan itu.
Berita tentang implan yang rusak pada 2011 memicu kekhawatiran di seluruh dunia. Namun para pejabat kesehatan di berbagai negara menjamin zat itu tidak beracun dan tidak meningkatkan risiko kanker payudara.
Dokter di Perancis telah mencopot implan payudara dari lebih dari 16 ribu wanita dan menemukan seperempat dari produk PIP menglami kebocoran. Sebanyak 16.426 wanita telah mencopot implan itu karena berisiko pecah. Selain itu diketahui bahwa PIP Prancis menggunakan silikon industri untuk mengisinya.
Pendiri PIP Jean-Claude Mas (73), telah didakwa dengan pembunuhan dan penipuan. Implan PIP kini dilarang dan perusahaan yang terletak di selatan Perancis telah dilikuidasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar