Rabu, 04 September 2013

LKP: Lebih Seru kalau Jokowi Cawapres, Wiranto atau Prabowo Capresnya

Penulis :Indra Akuntono, Selasa, 3 September 2013 | 09:59 WIB
Prabowo Subianto (kiri) dan Joko Widodo (kanan) | TRIBUNNEWS/BIAN HARNANSA/HERUDIN
JAKARTA, KOMPAS.com — Lembaga Klimatologi Politik (LKP) mencatat belum ada satu figur pun yang mampu menandingi keunggulan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden jelang Pemilu Presiden 2014, baik dari sisi popularitas, maupun dari sisi tingkat keterpilihan. Meski demikian, CEO LKP Usman Rachman mengatakan, pertarungan capres 2014 akan lebih seru dan seimbang jika Jokowi maju sebagai calon wakil presiden, bukan capres. Kenapa?

"Kalau Jokowi maju jadi cawapres bakal lebih seru karena Wiranto atau Prabowo mampu bersaing. Tapi ini hanya untuk saat ini, dinamika bergerak, bisa saja berubah," kata Usman, dalam sebuah diskusi politik, di Jakarta, Senin (2/9/2013).
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA Ketua Umum Partai Hanura Wiranto

Banyak lembaga survei yang menjagokan kader PDI Perjuangan ini akan menang telak bila ikut Pemilu Presiden 2014. Survei LKP yang digelar pada pertengahan Agustus 2013 sendiri menunjukkan, nama Jokowi duduk di peringkat teratas dengan elektabilitas sebesar 19,6 persen, disusul Wiranto 18,5 persen, dan Prabowo Subianto 15,4 persen.

Untuk diketahui, meski nama Jokowi terus meroket, PDI Perjuangan belum memberi kepastian bakal mengusungnya sebagai capres atau cawapres di 2014. Sikap PDI Perjuangan dalam menentukan calon yang akan diusungnya sangat tegas, yakni sepenuhnya menjadi kewenangan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umumnya.

Secara terpisah, peneliti dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), J Kristiadi, sangat yakin bahwa Jokowi akan menang dalam Pemilu Presiden 2014. Dengan catatan, Jokowi bersedia maju sebagai capres, dan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan merestui pencapresannya.

Menurut Kristiadi, periode ini merupakan waktu yang sangat tepat untuk mengusung Jokowi sebagai capres. Atas dasar itu, ia mengimbau agar Megawati mendukung kader potensialnya itu maju sebagai capres mendatang.

Kristiadi juga menyampaikan bahwa dorongan Joko Widodo untuk loncat menjadi calon presiden periode 2014-2019 akan sulit dibendung. Alasannya adalah sentimen publik kepada Jokowi semakin besar yang tampak dari hasil jajak pendapat berbagai lembaga survei. Besarnya sentimen politik kepada Jokowi, kata Kristiadi, didasari karena orang nomor satu di Jakarta itu sukses membangun citra sebagai pejabat yang tak elitis.

Tak hanya itu, Kristiadi juga menuturkan bahwa masyarakat cukup puas dengan cara kerja Jokowi selama menjadi Wali Kota Surakarta, dan Gubernur DKI Jakarta.

Tidak ada komentar: