Wejangan SBY ke Jokowi, dari KPK-Polri Sampai Infrastruktur

Prihantoro Nugroho - detikNews

Jakarta - Ketum PD SBY menyampaikan pidato politik dalam penutupan Kongres partai itu. Presiden RI keenam itu pun menyampaikan wejangan yang ditujukan kepada penerusnya, Presiden Joko Widodo.

Terdapat sepuluh poin yang disampaikan oleh SBY di Hotel Shangri-La, Surabaya, Jawa Timur, tadi malam (13/5/2015). SBY juga menyatakan bahwa kesepuluh poin tersebut dapat semakin mensejahterakan rakyat.

"PD dukung penuh semua kebijakan Presiden Jokowi untuk lakukan pemerintahan, PD berpendapat jika seluruh rekomendasi yang saya sampaikan tadi, akan banyak lagi kemajuan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat," tutur SBY.
Berikut merupakan isi wejangan SBY kepada Jokowi yang telah dirangkum detikcom:

1. Selamatkan KPK-PolriKetua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pidato penutupan Kongres IV. Dalam pidato tersebut dia berpesan berbagai hal untuk pemerintahan Presiden Jokowi.

"Selamatkan institusi KPK dan Polri agar dua lembaga hukum tetap bisa melaksanakan tugasnya dengan efektif, fungsi eksekutif tak boleh terganggu hanya karena kepentingan individu," ujar SBY di Hotel Shangri-La, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (13/5/2015).

Presiden RI keenam itu juga meminta agar terus jaga dan hidupkan kembali kampanye peberantasan korupsi. Menurut dia rakyat menginginkan Indonesia makin bersih dan bebas dari korupsi.

"Utamanya pencegahan dan tetap agresif. Cermat dan tak gegabah tetapkan orang jadi tersangka dan tetap objektif, pengadilan tetap objektif dan logis," tutur SBY.
 2. Bangun Infrastruktur Jangan Lupakan Kesejahteraan
Ketum PD SBY juga menyoroti soal pembangunan infrastruktur. Menurut dia pembangunan infrastruktur jangan hanya dibebankan kepada APBN.

"Pembangunan infrastruktur memang penting, tapi jangan sampai APBN terkuras hanya karena infrastruktur. Pembangunan infrastruktur tak hanya lewat APBN, tapi juga dana BUMN dan swasta. Sebaliknya alokasikan anggaran yang cukup untuk kesejahteraan rakyat untuk program kemiskinan," kata SBY di Hotel Shangri-La, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (13/5/2015).

Dia juga menyatakan bahwa program MP3EI harus dilanjutkan. Meski diganti nama, namun rancangan dari program itu dinilai masih relevan.

"Saat ini ada persoalan dalam ekonomi kita. Ada masalah di sektor moneter, fiskal dan riil, pemerintah dapat kelola sungguh-sungguh serta kebijakan yang tetap sehingga ekonomi tetap tumbuh dan kemiskinan berkurang. Presiden Jokowi bisa komunikasikan kebijakan pemerintah agar mengerti," tutur SBY.
 3. Tetap Jalin hubungan Internasional yang Baik
Selain bicara soal KPK-Polri dan infrastruktur, SBY juga menyatakan terkait hubungan internasional. Menurut dia jangan sampai penegakan kedaulatan negara justru merenggangkan hubungan dengan negara lain.

"Kedaulatan Negara dan keutuhan NKRI harga mati dan PD setuju. Jangan sampai pengelolaan hubungan internasional keliru sehingga hubungan terganggu, kedua tujuan itu penting dengan kemitraan sesungguhnya dapat dicapai," kata SBY.

Dia juga menyampaikan bahwa kebijakan pemerintah harus dikomunikasikan dengan baik. Sehingga rakyat dapat melakukan kontrol.
(bpn/rvk)