Senin, 28 September 2015

Jokowi sudah putus asa ? Apa iya ?

'Presiden Jokowi akan Jatuh'

Minggu, 27 September 2015, 17:24 WIBUchok Sky Khadafi
Uchok Sky Khadafi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi mengatakan, kondisi ekonomi yang melemah serta jumlah warga miskin yang meningkat dapat menjadi lampu merah bagi pemerintahan Joko Widodo. Menurutnya, jika kondisi saat ini dibiarkan dan tak ditangani maka dapat mengancam posisi Presiden Jokowi.

"Yang dikeluarkan BPS ini akan nambah, PHK nambah, terus orang Cina nambah ke sini. Gimana bantuan pemerintah untuk kita. Karena ke depan itu dolar naik, harga naik, orang miskin akan naik. Kalau dibiarkan akan lampu merah, presiden (Jokowi) akan jatuh," kata Uchok dalam acara diskusi di Jakarta, Ahad (27/9).

Uchok mengatakan, setiap kali presiden jatuh selalu didahului terjadinya fenomena El Nino yang kemudian dapat berdampak pada kondisi ekonomi. Lebih lanjut, ia juga menilai Jokowi kurang menunjukan kepemimpinannya dalam memimpin pemerintahan.

Selama ini, gaya kepemimpinan Jokowi justru tak terlihat dan dianggap tak memiliki sikap. "Kalau ingin menyelesaikan masalah ini dengan cara tidak gaduh, Jokowi itu harus memperlihatkan kepemimpinan dia. Caranya mengambil semua kepemimpinan politik dan ekonomi di tangan Jokowi. Karena selama ini yang memegang ekonomi itu JK," kata Uchok. Saat Jokowi diserang sudah putus asa & diramal alam bakal lengser
Reporter : Supriatin | Senin, 28 September 2015 07:00

Saat Jokowi diserang sudah putus asa & diramal alam bakal lengser
Presiden Jokowi. ©2014 merdeka.com/arie basuki
Merdeka.com - Selama menjabat sebagai presiden ke lima, Joko Widodo kini mendapat banyak kritikan pedas dari pemerhati bangsa di negeri ini. Pasalnya, banyak persoalan yang belum terselesaikan, bahkan persoalan malah menjadi semakin pelik. Hal ini terbukti dengan banyaknya lontaran kritik dari Direktur Center For Budget Analysis, Uchok Sky Khadafi.

Uchok semula angkat bicara soal bencana yang tengah menerpa tanah Sumatera dan kalimantan. Ia menyebut bencana yang terjadi di Tanah Air merupakan 'warning' jatuhnya setiap pemerintahan. Uchok mengingatkan agar Jokowi bisa mencari solusi dari setiap permasalahan yang terjadi di Indonesia. Sebab, dia menilai sejauh ini justru JK sebagai Wakil Presiden memiliki kekuasaan yang lebih besar dari Jokowi selaku Presiden.

"Kalau Jokowi harus berani menangani JK. Yang saya takuti malah JK mau reshuffle Jokowi, jadi Jokowi harus mengambil kepemimpinan politik," kata Uchok dalam diskusi bertajuk 'orang miskin bertambah banyak' di Jakarta, Minggu (27/9).

Selain itu, Uchok juga menyebut Jokowi telah putus asa dalam memimpin Indonesia. Dia menilai, sikap Jokowi saat ini tidak menunjukkan sosoknya sebagai pemegang kekuasaan tertinggi negara.

"Jokowi ini putus asa, dia ini punya kekuasaan punya instrumen tapi dia bagi-bagi duit, bagi-bagi beras dia ini putus asa," ujarnya.

Dia menganggap program pemerintah saat ini tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat apa lagi warga miskin. Program Jokowi yang lebih mementingkan infrastruktur justru menguntungkan pihak investor. Anggaran pertahanan dinilai kurang lantaran pemerintah lebih fokus kepada pembangunan infrastruktur. "Infrastruktur itu buat apa?. Buat karpet merah para investor," imbuh dia.

Untuk itu, menurut Uchok program-program yang diinisiasikan baik oleh Jokowi ataupun JK salah. Bahkan, ditegaskan dia, program Jokowi-JK tidak memecahkan masalah kemiskinan di Tanah Air.

"Program-program jokowi ini banyak yang salah, kalau dilihat dari APBN kita program Jokowi bukan buat memecahkan masalah," pungkas Uchok.

Sebelumnya, Uchok juga menilai penambahan utang sebesar USD 4,2 miliar atau setara dengan Rp 60,9 triliun dari Bank Dunia dan ADB tidak bisa lagi menjadi solusi permasalahan ekonomi suatu bangsa. Dia mengibaratkan Presiden Jokowi menjilat ludahnya sendiri usai mengkritik habis lembaga keuangan internasional saat peringatan KAA.

"Demi utang Rp 60,9 Triliun dari ADB memperlihatkan, Presiden Jokowi sedang menjilat ludah sendiri. Kemarin waktu pidato di KAA, seperti Jagoan yg baru sembuh dari sakit, berani menolak atau mengharamkan semua bantuan international seperti Bank dunia, IMF, dan ADB," ujar dia.

Menurut dia, penambahan utang tersebut menjadikan Indonesia dijajah kembali oleh lembaga keuangan internasional. "Dan ini sungguh memalukan sekali, dulu kritik keras, sekarang diam-diam pinjam lagi," kata dia.

Masih dalam kritiknya, Uchok mengatakan Presiden Jokowi merupakan presiden terburuk sepanjang sejarah Indonesia. Terbukti jika Jokowi telah gagal total membangun Bangsa Indonesia menuju ke arah yang lebih baik. Dia mengomentari kinerja yang dilakukan selama ini oleh Presiden Jokowi.

Dia berpendapat, apabila Jokowi terbukti dan meyakinkan sudah gagal lakukan semua tugasnya sebagai salah seorang presiden akibat semua yang telah Jokowi lakukan malah sekarang ini membuat kondisi bangsa Indonesia tambah kacau juga semakin berantakan. Salah satunya merosotnya nilai rupiah yang semakin terpuruk, dan utang Indonesia yang semakin membengkak.

"Jokowi sudah sangat jelas dapat termasuk sebuah catatan, sebagai presiden terburuk yang pernah Indonesia punya, semenjak Indonesia merdeka tahun 1945 lalu. Prestasi Nol, Anggaran berantakan, Dana masyarakat yang seharusnya dinikmati malah tidak bisa dimanfaatkan dengan baik," tegas Uchok.

Sementara berdasarkan ramalan Ongko Joyoboyo, Indonesia akan kembali mengalami peristiwa goro-goro alias kerusuhan yang bahkan lebih besar dari Peristiwa 1998.

Permadi melanjutkan kerusuhan atau bahasa politiknya revolusi rakyat akan terjadi di sekitar tahun 2016. Jika hal itu terjadi, maka pemerintahan Jokowi diramal akan lengser.

Tidak ada komentar: