Kurnia Sari Aziza Kompas.com - 13/04/2017, 00:42 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terlihat menggelengkan kepalanya saat calon gubernur nomor pemilihan tiga DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan mengenai dampak reklamasi Teluk Jakarta.
Ahok menggelengkan kepalanya saat Anies menyebut reklamasi akan kembali membuat Jakarta terendam banjir.
"Ini unik, airnya dipercepat ke laut, dan di depan laut disiapkan pulau untuk menampung air, efeknya balik lagi ke Jakarta. Rasakan banjir ke tempat ini," kata Anies, pada debat kandidat yang diselenggarakan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (12/4/2017).
Selain itu, Anies juga membantah pernyataan Ahok mengenai ketersediaan lapangan pekerjaan melalui reklamasi pulau. Menurut Anies, lapangan pekerjaan justru lebih banyak tersedia dari normalisasi 13 sungai di Jakarta.
Baca: Ahok: Rancangan Kami Tidak Pernah Berniat Mengusir Nelayan
"Begitu kita membangun pulau di sana lalu menjadi pemukiman mewah. Yang pasti memiliki bukan nelayan yang hadir di sini, nelayan hanya menonton dari jauh," kata Anies.
Menjawab hal itu, Ahok kembali mengklaim mengenai keuntungan yang akan didapat dari pelaksanaan reklamasi Teluk Jakarta. Menurut Ahok, seluruh sertifikat pulau reklamasi atas nama Pemprov DKI Jakarta.
Kemudian, kata dia, hampir 48 persen pulau reklamasi digunakan untuk kebutuhan fasos fasum DKI Jakarta. Lima persen tanah yang dijual oleh pengembang, kata dia, dapat dipergunakan untuk nelayan kembali.
Sebanyak 15 persen kontribusi dari penjualan akan diberikan kepada Pemprov DKI Jakarta untuk pembangunan.
Baca: Anies Singgung Warga Bukit Duri Saat Ahok Bilang Jangan Bohong
Ahok mengklaim, Pemprov DKI Jakarta akan mendapat Rp 158 triliun dalam 10 tahun dari reklamasi Teluk Jakarta.
"Bicara reklamasi pulau, ini soal ekonomi. Setiap triliun yang anda investasikan, akan menghasilkan. Jadi skali lagi, jangan mengacaukan seperti itu," kata Ahok.
Ahok menggelengkan kepalanya saat Anies menyebut reklamasi akan kembali membuat Jakarta terendam banjir.
"Ini unik, airnya dipercepat ke laut, dan di depan laut disiapkan pulau untuk menampung air, efeknya balik lagi ke Jakarta. Rasakan banjir ke tempat ini," kata Anies, pada debat kandidat yang diselenggarakan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (12/4/2017).
Selain itu, Anies juga membantah pernyataan Ahok mengenai ketersediaan lapangan pekerjaan melalui reklamasi pulau. Menurut Anies, lapangan pekerjaan justru lebih banyak tersedia dari normalisasi 13 sungai di Jakarta.
Baca: Ahok: Rancangan Kami Tidak Pernah Berniat Mengusir Nelayan
"Begitu kita membangun pulau di sana lalu menjadi pemukiman mewah. Yang pasti memiliki bukan nelayan yang hadir di sini, nelayan hanya menonton dari jauh," kata Anies.
Menjawab hal itu, Ahok kembali mengklaim mengenai keuntungan yang akan didapat dari pelaksanaan reklamasi Teluk Jakarta. Menurut Ahok, seluruh sertifikat pulau reklamasi atas nama Pemprov DKI Jakarta.
Kemudian, kata dia, hampir 48 persen pulau reklamasi digunakan untuk kebutuhan fasos fasum DKI Jakarta. Lima persen tanah yang dijual oleh pengembang, kata dia, dapat dipergunakan untuk nelayan kembali.
Sebanyak 15 persen kontribusi dari penjualan akan diberikan kepada Pemprov DKI Jakarta untuk pembangunan.
Baca: Anies Singgung Warga Bukit Duri Saat Ahok Bilang Jangan Bohong
Ahok mengklaim, Pemprov DKI Jakarta akan mendapat Rp 158 triliun dalam 10 tahun dari reklamasi Teluk Jakarta.
"Bicara reklamasi pulau, ini soal ekonomi. Setiap triliun yang anda investasikan, akan menghasilkan. Jadi skali lagi, jangan mengacaukan seperti itu," kata Ahok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar