Rabu, 14 Juni 2017

Gedung Putih Bakal Cegah Beijing "Ambil Alih" Laut China Selatan

Kompas.com - 24/01/2017, 13:30 WIB
Gaven Reef adalah salah satu pulau buatan China di LCS yang diyakini sudah dipersenjatai.(ASIA MARITIME TRANSPARENCY INITIATIVE/TELEGRAPH)
WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Sekretaris Pers Gedung Putih, Sean Spicer, mempertegas posisi AS di jalur laut internasional di Laut China Selatan dengan mengatakan, "kami melindungi kepentingan kami."
Penegasan oleh Spicer itu disampaikan setelah Rex Tillerson mengibaratkan pembangunan pulau buatan di kawasan itu sama dengan tindakan Rusia menganeksasi Semenanjung Crimea, seperti dilaporkan The Guardian, Selasa (24/1/2017).
Tillerson adalah kandidat kuat bagi Menteri Luar Negeri AS dalam kabinet Donald Trump.
Menurut Spicer, AS akan mengambil langkah-langkah untuk menggagalkan usaha-usaha China "mengambil alih" Laut China Selatan.
Gedung Putih mengisyaratkan bahwa pemerintahan Trump bermaksud menantang langkah Beijing untuk menguasai perairan strategis itu.

Advertisment
Berbicara pada saat jumpa pers di Gedung Putih, Sean Spicer menegaskan bahwa AS akan "memastikan bahwa kami melindungi kepentingan kami" di rute perdagangan yang kaya sumber daya dengan kapal-kapal niaga bernilai lima triliun dollar AS biasa melewati setiap tahunnya.
Sebelumnya, Tillerson mengatakan, China telah berusaha membangun pulau-pulau buatan di wilayah sengketa dengan beberapa negara di kawasan.
Tindakan China itu, kata Tillerson, tidak ada bedanya dengan apa yang dilakukan Rusia ketika memasuki wilayah otonomi Ukraina di Crimea dan menganeksasinya.
Tillerson mengatakan, Gedung Putih akan mengirim China sebagai "sinyal yang jelas" bahwa kegiatan tersebut harus dihentikan dan bahwa akses ke wilayah tersebut "tidak akan diizinkan".
"Mereka mengambil atau mengendalikan atau menyatakan menguasai wilayah yang sebenarnya China tidak berhak (melakukannya)," kata Tillerson.

Tidak ada komentar: