Senin, 14 Agustus 2017

Demi Kalahkan Jokowi, Prabowo Mungkin Tak Maju di Pilpres 2019

Demi Kalahkan Jokowi, Prabowo Mungkin Tak Maju di Pilpres 2019
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menko Maritim Luhut Panjaitan (kiri), dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) menjawab pertanyaan wartawan usai mengadakan pertemuan di kediaman Prabowo Subianto, Bogor, Jawa Barat, Senin (31/10/2016). Pertemuan tertutup tersebut membahas berbagai macam persoalan, seperti masalah perekonomian, penegakan hukum, dan isu-isu yang tengah hangat saat ini. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Lembaga Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti mengatakan Pilpres 2019 masih ada kemungkinan tidak mempertemukan kembali rivalitas Joko Widodo dan Prabowo Subianto seperti tahun 2014 lalu.
Ia mengungkapkan hal tersebut memungkinkan terjadi bila melihat karakter politik Prabowo Subianto. Hal tersebut tercermin pada Pilkada Jakarta 2017 lalu.
"Pilkada Jakarta lalu menunjukkan petahana kalah melawan pendatang baru, ada kemungkinan hal tersebut terulang di Pilpres 2019. Karena melihat karakter Prabowo Subianto yang mementingkan kemenangan dan kekompakan dia rela tidak maju langsung dalam kontestasi," ujar Ray.
"Itu juga terlihat dalam Pilkada Jakarta 2017 lalu saat posisi cagub diisi Anies Baswedan dan bukan dari kader Gerindra. Prabowo memang lebih mementingkan kemenangan dan kekompakan dibandingkan egonya," ujarnya saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (11/8/2017).
Namun ada satu hal yang menghambat yakni ego politik Prabowo itu sendiri. Karena, menurut survei sementara elektabilitas Prabowo mencapai angka 35 persen atau berbeda 10 persen di bawah Jokowi.
"Tapi angka itu akan berhenti di situ saja. Karena nanti akan ada hantaman masa lalu seperti masalah HAM yang akan menghampiri."
"Yang kedua adalah isu pemain lama yang tidak menarik lagi bagi pemilih. Prabowo sudah empat kali tampil di panggung Pilpres dan itu akan mempengaruhi pandangan pemilih muda," terangnya.
Ia juga mengatakan akan sulit menemukan pengganti Prabowo jika ia benar-benar tak maju di Pilpres 2019.
"Mungkin Agus Harimurti Yudhoyono yang memang disiapkan ayahnya," terangnya.

Tidak ada komentar: