Jumat, 6 April 2018 20:34 WIBMasyarakat yang tergabung dalam Forum Masyarakat Yogya
mendekalarikan Anies Baswedan sebagai capres 2019 di Titik Nol
Kilometer. TEMPO/PRIBADI WICAKSONO
TEMPO.CO, YOGYAKARTA -Sejumlah masyarakat yang mengatasnakaman Forum Masyarakat Yogyakarta (FMY) Jumat 6 April 2018 mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) Indonesia untuk Pilpres 2019.
TEMPO.CO, YOGYAKARTA -Sejumlah masyarakat yang mengatasnakaman Forum Masyarakat Yogyakarta (FMY) Jumat 6 April 2018 mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) Indonesia untuk Pilpres 2019.
Koordinator
Forum Mahasiswa Yogya Dwi Kuswantoro mengatakan, aksi ini adalah bagian
kekhawatiran jika pemilu presiden 2019 hanya ada calon tunggal yakni
Presiden Joko Widodo atau Jokowi. "Kami melihat adanya arah menuju calon
tunggal pada pilpres 2019 nanti, ini tidak sehat buat demokrasi,
sehingga kami inisiatif munculkan Mas Anies sebagai pilihan alternatif,"
ujar Dwi Kuswantoro.
Meski beberapa kalangan memprediksi Jokowi akan kembali berhadapan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto seperti pilpres 2014 silam, namun nyatanya sampai sekarang Prabowo masih belum juga deklarasi. "Semua masih galau (maju pilpres), kami harap Anies menjadi poros baru (melawan Jokowi) itu, entah nanti jadi poros kedua atau ketiga terserah yang penting bukan calon tunggal," ujar Dwi.
Dwi menuturkan, gerakan mendukung Anies maju pilpres juga dilatarbelakangi kegelisahan bahwa pemilu mendatang hanya akan diisi oleh wajah wajah lama dan pilihan masyarakat pun hanya sedikit.
"Mas Anies sebagai perwakilan anak muda, visioner, cukup pantas diusung sebagai alternatif calon presiden," ujarnya.
Dwi menuturkan, forum FMY berasal dari aktivis berbagai organisasi seperti Muhammadyah,
Forum Umat Islam (FUI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan juga Keluarga Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi). Meski mengusung Anies sebagai capres namun sikap itu bukan merepresentasikan sikap organisasi masing masing. "Kami tinggalkan sementara nama organisasi untuk mendukung Anies Baswedan ini, demi keumatan," ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO
Meski beberapa kalangan memprediksi Jokowi akan kembali berhadapan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto seperti pilpres 2014 silam, namun nyatanya sampai sekarang Prabowo masih belum juga deklarasi. "Semua masih galau (maju pilpres), kami harap Anies menjadi poros baru (melawan Jokowi) itu, entah nanti jadi poros kedua atau ketiga terserah yang penting bukan calon tunggal," ujar Dwi.
Dwi menuturkan, gerakan mendukung Anies maju pilpres juga dilatarbelakangi kegelisahan bahwa pemilu mendatang hanya akan diisi oleh wajah wajah lama dan pilihan masyarakat pun hanya sedikit.
"Mas Anies sebagai perwakilan anak muda, visioner, cukup pantas diusung sebagai alternatif calon presiden," ujarnya.
Dwi menuturkan, forum FMY berasal dari aktivis berbagai organisasi seperti Muhammadyah,
Forum Umat Islam (FUI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan juga Keluarga Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi). Meski mengusung Anies sebagai capres namun sikap itu bukan merepresentasikan sikap organisasi masing masing. "Kami tinggalkan sementara nama organisasi untuk mendukung Anies Baswedan ini, demi keumatan," ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar