Selasa, 03 April 2018

Sandiaga Uno Ketua Tim Pemilihan Wakil Prabowo, Ini Alasannya

Reporter:Fajar Pebrianto
Editor:Ali Anwar
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) menyampaikan pidato disaksikan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno (kanan) disela Jalan Syukur Jakarta Bersatu di Jakarta, 7 Mei 2017. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno resmi menjadi ketua tim pemilihan calon wakil presiden bagi Prabowo Subianto. Dengan alasan Sandiaga merupakan seorang pebisnis, Prabowo menunjuknya memimpin tim tersebut.
"Pak Prabowo ingin minta masukan riil dan konkret di bidang ekonomi," kata Sandiaga Uno saat ditemui selepas menghadiri acara peresmian Gerakan Kopi OK-OCE Nusantara di Cafe Sipirock Coffee, Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Sabtu, 31 Maret 2018.
–– ADVERTISEMENT ––
Kehadiran tim ini santer terdengar di tengah keinginan Prabowo maju kembali sebagai calon presiden. Ketua Umum Partai Gerindra ini menjadi salah satu calon kuat penantang Joko Widodo dalam pemilihan presiden 2019.
Selain Sandiaga Uno, tim diisi Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon dan Sekretaris Partai Gerindra Ahmad Muzani. Bukan kali ini saja Sandiaga terjun membantu. Sebagai kader Gerindra, ia juga menjadi anggota tim pemenangan Prabowo saat pilpres 2014.
Dia mengaku sempat menanyakan perihal penunjukkannya sebagai ketua tim kepada Prabowo. Ternyata, kata dia, Prabowo sangat memprioritaskan isu ekonomi, khususnya di bidang usaha kecil dan menengah. Sehingga, Sandiaga diharapkan bisa turun menampung aspirasi masyarakat soal kondisi ekonomi saat ini.
Sandiaga tidak menampik bahwa Prabowo menginginkan sosok pendamping yang memahami kebijakan ekonomi. Keinginan ini, kata dia, tidak jauh berbeda dengan upaya tim pemenangan pilpres 2014. Saat itu, Prabowo akhirnya memilih didampingi Hatta Rajasa, mantan Menteri Koordinator Perekonomian era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Menurut Sandiaga Uno, banyak pengusaha kecil yang saat ini mengeluh. Para pengusaha, kata dia, menginginkan pembangunan ekonomi yang lebih cepat. Meski begitu, kata dia, tim masih harus turun mendengarkan keinginan masyarakat lainnya. "Apa memang masih soal ekonomi atau sudah berubah," ujarnya.

Tidak ada komentar: