Kamis, 9 Januari 2014 16:25 WIB | 3058 Views
Warga memberikan tanda tangan di spanduk ketika
pengumpulan petisi dukungan Jokowi Presiden 2014 di kawasan Bundaran
hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (15/12). Kegiatan tersebut sebagai
bentuk dukungan kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk maju
menjadi calon Presiden pada Pemilu 2014 mendatang. (ANTARA FOTO/M Agung
Rajasa)
Kalau Mega yang jadi capres maka lawan politik dapat mengalahkannya."
"Gerakan ini merupakan bukti adanya kegelisahan internal partai yang menginginkan Bu Mega segera mencalonkan Jokowi sebagai presiden," katanya di Depok, Jawa Barat, Kamis.
Ia mengatakan gerakan pro-Jokowi ini mulai pasang badan karena mereka khawatir Jokowi tidak dicalonkan sebagai capres.
Menurut dia, Megawati pada akhirnya akan menggunakan akal sehatnya untuk mengusung Jokowi sebagai presiden.
"Sebaiknya pengumuman Jokowi sebagai capres sebelum pileg, agar elektabilitas partai juga naik," ujarnya.
Hamdi muluk menegaskan jika Megawati tidak mencalonkan Jokowi sebagai presiden maka PDIP telah masuk dalam "jebakan batman" yang dilakukan para lawan-lawan politiknya.
"Kalau Mega yang jadi capres maka lawan politik dapat mengalahkannya," ujarnya.
Ia mengatakan data-data yang tidak dipublikasikan menunjukkan elektabilitas Jokowi sudah mencapai 52 persen. "Ini sudah di atas ambang atas psikologis," katanya.
Menurut dia, akibat PDI Perjuangan belum mengumumkan calon presiden maka masyarakat marah terhadap partai moncong putih dan elektabiltas partainya turun.
"Ini tercermin dalam survei yang menyebutkan elektabilitas PDIP turun, tetapi Jokowi tetap naik," ujarnya.
Hamdi Muluk juga membantah keras bahwa survei-survei yang dilakukannya ataupun oleh berbagai kalangan dibayar oleh Jokowi.
"Tidak mungkin Jokowi bayar semua survei dan tidak akan kuat membayar semua survei yang menempatkan dia dalam nomer satu," katanya.
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar