Jumat, 27 Juni 2014

KITA SEMUA SAUDARA, Prabowo: 1.000 Kawan Terlalu Sedikit, Satu Musuh Terlalu Banyak


Prabowo berjanji tetap akan menjalin hubungan baik dengan negara lain.
 
Calon Presiden Prabowo Subianto berbicara saat diskusi Kebudayaan di Teater Besar Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu (28/6). Dwifantya Aquina , Erick Tanjung | Selasa, 1 Juli 2014, 07:15 WIB
VIVAnews - Calon Presiden Prabowo Subianto, mengatakan bahwa jika terpilih menjadi Presiden nanti, dirinya akan menjalin dan menjaga hubungan baik dengan negara-negara asing. Sebab, menurutnya, hubungan baik dengan negara asing itu merupakan kekuatan Indonesia.
"Kita punya falsafah, seribu kawan terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak. Jadi, itu diterima dengan baik oleh para duta besar, dan Indonesia saya kira punya masa depan yang bagus. Untuk itu, kita bersahabat dengan semua negara," kata Prabowo usai menghadiri acara The Indonesian Council on World Affairs (ICWA) bertajuk 'Reactualisation of Foreign Policy and National Interests' di Jakarta, Senin malam, 30 Juni 2014.

Meski demikian, lanjut Prabowo, Indonesia harus tetap berdaulat atas nama negara dan bangsa. Yaitu, keutuhan wilayah RI merupakan harga mati.

"Tetapi saya juga tegaskan bahwa ada kepentingan nasional kita yang inti dan tidak bisa tawar menawar. Yaitu, keutuhan wilayah RI, kemerdekaan kita, tidak pakai tawar menawar," tegasnya.

Mantan Danjen Kopassus itu juga memuji kebijakan politik luar negeri Presiden Susilo Bambang Yudoyono. Bagi dia, kepemimpinan SBY cukup baik dalam menjalin hubungan dengan luar negeri.

"Indonesia membutuhkan suatu iklim yang baik. Kami menyampaikan penghargaan atas politik Presiden SBY. Peran beliau sangat besar, keberhasilan beliau harus diakui. Saya kira, nanti akan dicatat oleh sejarah bahwa politik luar negeri yang dijalankan sangat tepat untuk Indonesia, tenang, sejuk, proaktif, tapi tidak grusa-grusu," kata Prabowo.

Menurut Prabowo, pola kepemimpinan SBY dalam menjalin hubungan luar negeri perlu ditiru. Maka, jika terpilih sebagai Presiden nanti, dia akan meneruskan kebijakan politik luar negeri SBY tersebut.

"Saya ingin mencontoh. Saya kira kita sebagai bangsa harus bersyukur ada politik luar negeri yang baik. Saya merasa tidak perlu ada perubahan besar (dalam politik luar negeri). Sesuatu yang sudah baik, kita lanjutkan," katanya. (asp)© VIVA.co.id

Prabowo: Jangan Terpancing Bentrokan, Mereka Juga Saudara Kita

26 Jun 2014 14:16


Liputan6.com, Sukoharjo - Kasus keributan antar-simpatisan Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK di Yogyakarta membuat kekhawatiran kejadian serupa muncul di berbagai daerah di Indonesia. Para capres-cawapres beserta tim sukses juga diminta turun untuk menenangkan para simpatisan di tingkat bawah.

Calon presiden Prabowo Subianto dalam orasi politiknya juga menyinggung kejadian itu. Prabowo meminta para kader dan simpatisan serta pendukung tidak saling bermusuhan dengan siapa pun.

"Saya harap pendukung saya jangan semangatnya berlebihan, jangan bermusuhan. Kita adalah sama-sama anak bangsa," kata Prabowo di Lapangan Made Gondol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (26/6/2014).

Prabowo mengatakan, para kandidat merupakan putra-putra terbaik bangsa. Prabowo bahkan menganggap Jokowi juga patriot bangsa yang tidak patut dimusuhi.

"Jangan terpancing kita akan diadu. Tidak boleh menganggap mereka lawan. Mereka adalah saudara kita," lanjutnya.

Mantan Danjen Kopassus itu menegaskan, dia dengan Jokowi-JK hanya berbeda program dan visi misi, pendekatan gaya. Tapi, pada dasarnya mereka juga saudara satu nusa dan bangsa.

"Tidak boleh. Semangatnya baik kita malah bertabrakan, bermusuhan, bertubrukan di jalan. Kadang mengalah itu baik, tapi pada prinsip mengabdi untuk kepentingan rakyat," tandas Prabowo.

Polda Daerah Istimewa Yogyakarta mengatakan, ada 8 titik daerah yang terkena imbas bentrokan antara massa 2 partai politik, PDIP dan PPP yaitu pendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Yogyakarta, Selasa 24 Juni. Di 8 titik itu tak hanya terjadi perusakan tapi juga penganiayaan.

Bentrokan terjadi di Kota Gudeg bertepatan saat digelarnya kampanye pasangan Prabowo-Hatta dan kirab budaya mendukung pasangan Jokowi-JK. Ada 3 orang mengalami luka akibat senjata tajam dalam bentrokan.

Tak hanya itu, bentrokan juga menyebabkan sejumlah kendaraan rusak. Polisi mengamankan 13 sepeda motor, 3 mobil dan sepeda onthel untuk barang bukti. Saat ini polisi masih mengamankan beberapa titik yang dinilai rawan terkena imbas bentrokan kemarin. (Yus)
(Mevi Linawati)

Tidak ada komentar: