Jumat, 27 Juni 2014

BEDA PRABOWO vs JOKOWI, Tim Prabowo-Hatta: Prabowo Leader, Jokowi Manajer

Tim Prabowo-Hatta: Prabowo Leader, Jokowi Manajer

Selasa, 10/06/2014 12:25 WIB, Aghnia Adzkia - detikNews
Jakarta - Dua pasangan capres cawapres Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK telah melakoni debat perdana. Tim Prabowo-Hatta menilai jagoannya berhasil menunjukkan karakter kepemimpinan yang lebih unggul dibanding lawannya."Prabowo berangkat dari layanan konseptual, bukan psikologis. Ada manajer dan ada leader. Prabowo adalah leader, Pak jojowi adalah manajer. Leader membuat skenario, manajer melaksanakan," kata Wakil Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Idrus Marham, di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (10/6/2014).

Menurut Idrus, jawaban-jawaban Prabowo menunjukkan kualitasnya sebagai seorang konseptor, karakter yang harus dimiliki top leader. Sedangkan jawaban Jokowi, masih kata Idrus, menunjukkan dirinya seorang eksekutor."Apakah presiden mau blusukan? Bukan itu, tapi bagaimana presiden melaksanakan leadershipnya, bagaimana menggerakkan bawahan untuk bergerak," ujarnya.

Idrus menilai jagoannya lebih unggul dibanding Jokowi-JK dalam debat semalam. Prabowo-Hatta dinilai bisa menunjukkan karakter kepemimpinan yang kua
 Prabowo-Hatta, Leader Ideal Indonesia 2014
Salam Indonesia Raya !!
Kemajuan hebat di negeri ini, Dengan Dana yg Tidak begitu mahal, sudah didapatkan perangkat Kampanye yg efektif untuk membangun image dan opini tentang Figur jagoan masing2 dalam pilpres 2014 ini.
Ada yg elegan, ada jg yg banyak mengabaikan Etika. Cukup copy-paste Semua nya bisa menyebar semua bentuk opini , bahkan isu2 yg menjatuhkan atau yg mengangkat capres masing2 ke seluruh jaringan sosial media maupun forum2 diskusi Dunia maya.
Siapa yg memiliki dana Kampanye terbesar , dialah yg akan mampu membeli jasa Para simpatisan Fanatis, ahli2 IT dan bahkan hacker2 untuk bergerilya menjadi Tikus2 dumay yg melancarkan propaganda, dg cara apapun.
Tapi , kita lihat betapa Media konvensional masih menjaga etika itu, namun Media sosial dan forum2 internet, sudah tidak lagi mengindahkan etika berpendapat. Cenderung keras, satir.
Tidak Usah jauh2,,,, buktinya Mudah saja,,, begitu saya mengatakan ” Hidup Prabowo -Hatta “, maka ,tak lama lagi tulisan saya disini akan mendapat Tanggapan deras ,diantaranya juga komentar2 sinis dan pedas dari para fans berat kubu sebelah.
Kita tahu,Leader Indonesia Nantinya untuk memimpin NKRI haruslah Sosok yang berkapasitas Figur yg benar2 mendalami masalah Nasional maupun Internasional dg kefahaman dan pengalaman yg mumpuni. dan itu ada Pada pasangan Prabowo-Hatta. Republik ini sangatlah Luas,,dg kekayaan sumberdaya alam yg Wajib dilindungi dg strategi yg Matang demi tegaknya ekonomi dan kedaulatan Negara.
Kembali ke Penguasaan Dumay sebagai ajang kampanye tidak sehat,,mari Buktikan saja, betapa tidak elegannya mereka2 ini, tikus2 dumay yg mengabaikan etika, jika perlu menyerang dg bahasa sangat Kasar. padahal kita tahu, Hanya Prabowo lah kandidat Presiden yg ideal memimpin negeri yg Luas ini, isu HAM sudah tidak lg bermutu menyerang Beliau.
Sebentar lagi…tulisan saya ini akan mendapat komentar pedas dari fans capres di kubu sebelah. tak lama lagi, komentar2 keras akan bermunculan di bawah ini. Buktikan.
Karena saya curiga , forum diskusi media ini, sudah di kuasai Satu Kubu tertentu yg menggalang opini menjatuhkan kredibilitas Prabowo-Hatta ,dg berbagai cara. Keroyokan lagi.
Salam kompas kompak… salam Merdeka. Hidup Prabowo_Hatta !!!!!
Written by amokti jagad@2014.

LSI: Jokowi-JK Unggul 6 Provinsi, Prabowo-Hatta di Jabar

26 Jun 2014 16:49

(Antara Foto)



Liputan6.com, Jakarta - Jelang Pilpres 2014, elektabilitas 2 pasangan calon terus saling kejar. Ada beberapa daerah yang menjadi lumbung suara pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Prabowo-Hatta dan ada juga beberapa daerah yang diprediksi dimenangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Jokowi-JK.

Berdasarkan hasil survei yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mengenai head to head Prabowo-Hatta vs Jokowi-JK menyebutkan, pasangan nomor urut 1 unggul di provinsi Jawa Barat dibanding pasangan nomor urut 2 dengan perolehan 51,20 persen berbanding 42,60 persen.

"Kenapa di Jabar menjadi kantong Prabowo? ini ada banyak faktor, salah satunya PKS partai pemenang di Jabar, ditambah dengan Golkar sebagai mesin politik sehingga bisa memaksimalkan dukungan," kata peneliti LSI, Fitri Hari, di kantor LSI, Jalan Pemuda, JUakarta Timur, Kamis(26/6/2014).

Meski tak unggul di Jawa Barat, pasangan Jokowi-JK unggul di 6 provinsi lain seperti Banten, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan. "Selisih antara keduanya berkisar 5 hingga 10 persen di 6 provinsi tersebut," tambah Fitri.

Survei tersebut dilakukan pada tanggal 1 hingga 9 Juni 2014 di 33 provinsi. Metode penelitian yang digunakan adalah multistage random sampling, dengan total responden sebanyak 2.400 pemilih dengan margin of error 2 persen.

Berikut perolehan kedua pasangan capres di beberapa provinsi yang dirilis LSI:

1. DKI Jakarta
Prabowo-Hatta: 41,7%
Jokowi-JK: 47,9%
Rahasia/Belum Menentukan/ TT/ TJ: 10,4%

2. Banten
Prabowo-Hatta: 39,6%
Jokowi-JK: 45,8%
Rahasia/Belum Menentukan/ TT/TJ: 14,6%

3. Jawa Barat
Prabowo-Hatta: 51,2%
Jokowi-JK : 42,6%
Rahasia/Belum Menentukan/ TT/TJ: 6,2%

4. Jawa Tengah
Prabowo-Hatta: 29%
Jokowi-JK: 47,1%
Rahasia/Belum Menentukan/ TT/TJ: 23,9%

5. Jawa Timur
Prabowo-Hatta: 37,9%
Jokowi-JK: 43,7%
Rahasia/Belum Menentukan/ TT/TJ: 18,4%

6. Sumatera Utara
Prabowo-Hatta: 31,3%
Jokowi-JK : 48,4%
Rahasia/Belum Menentukan/ TT/TJ: 6,2%

7. Sulawesi Selatan
Prabowo-Hatta: 42,5%
Jokowi-JK: 47,5%
Rahasia/ Belum memutuskan/ TT/TJ: 10%

Provinsi lainnya
Prabowo-Hatta: 36,3%
Jokowi-JK: 45,9%
 (Yus)(Rinaldo)




Survei LSI: Pemilih Jokowi-JK Mayoritas Berpendidikan Bawah

26 Jun 2014 16:16
Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK (Liputan6.com/Andri Wiranuari)
Liputan6.com, Jakarta - Elektabilitas pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) terus kejar-mengejar jelang Pilpres 9 Juli 2014 mendatang.

Berdasarkan riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI), secara head to head Prabowo-Hatta vs Jokowi-JK menyebutkan, pemilih dengan jenjang pendidikan tinggi cenderung memilih Prabowo-Hatta, dengan perolehan 43,70%.

"Soal jenjang pendidikan, pemilih yang pernah kuliah atau lulus kuliah dan di atasnya lebih cenderung memilih Prabowo-Hatta," kata peneliti LSI Fitri Hari saat memaparkan surveinya di LSI, Jalan Pemuda, Jakarta Timur, Kamis (26/6/2014).

Namun, kata Fitri, di jenjang pendidikan rendah dan menengah sosok Jokowi-JK lebih menjadi pilihan. Prabowo-Hatta kalah dari Jokowi-JK dengan perolehan 45% berbanding 48%.

"Jokowi yang dikenal lebih merakyat ini menjadi faktor para pemilih dengan jenjang pendidikan rendah, lebih cenderung ke Jokowi-JK," jelas Fitri.

Untuk lulusan SD atau di bawahnya, pemilih lebih tertarik kepada Jokowi-JK dengan perolehan 46,10%, sedangkan Prabowo-Hatta hanya 34,30%. Di jenjang pendidikan SMP dan sederajatnya, Jokowi-JK juga masih mengungguli Prabowo-Hatta dengan perolehan 48,10% berbanding 38,80%.

Jokowi-JK juga unggul di pemilih dengan jenjang pendidikan SMA sederajatnya, dengan perolehan 45,40%, berbanding Prabowo-Hatta yang mendapatkan 45%.

Namun, Prabowo-Hatta unggul di pemilih dengan jenjang pendidikan tinggi seperi S-1 dan sederajatnya dengan perolehan 43,70%, sementara Jokowi-JK hanya memperoleh 38,10%.

Survei yang dilakukan selama 1 hingga 9 Juni 2014 di 33 provinsi ini menggunakan metode penelitian multistage random sampling atau acak bertingkat, dengan responden sebanyak 2.400 pemilih, dan margin of error atau tingkat kesalahan 2%. (Mut)
(Rochmanuddin) 

Pengamat: Perbedaan Prabowo dan Jokowi Seperti Elang dan Merpati

26 Jun 2014 16:42

Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK (Liputan6.com/Andri Wiranuari)






Liputan6.com, Jakarta - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bhakti menilai, 2 calon presiden Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) memiliki karakter berbeda. Perbedaan itu khususnya di bidang pertahanan dan politik luar negeri.

"Kalau diibaratkan Jokowi itu seperti burung merpati yang mengutamakan perdamaian dan diplomasi, jika ada satu negara asing yang meduduki wilayah Indonesia," kata Ikrar dalam diskusi bertema 'Capres yang Solutif dan Implementatif Bidang Pertahanan, Keamanan dan Politik Luar Negeri' di Cikini, Jakarta, Kamis (26/6/2014).

Menurut pengamat politik itu, apabila terjadi konflik, Jokowi akan menyelesaikan dengan cara-cara diplomasi dan pendekatan, antara pemerintah dengan pemerintah (G to G). Atau mungkin antara personel dengan personel.

Ikrar mencontohkan, apabila Indonesia berkonflik dengan Australia, bisa diselesaikan dengan menggandeng kedua pihak. Misalnya, Jokowi akan melobi orang Australia yang memiliki kepentingan di Indonesia dan menyerahkan orang Indonesia yang memiliki kepentingan di Australia.

Sementara jika Prabowo, menurut Ikrar, akan lebih tegas apabila Indonesia terlibat konflik dengan negara lain. Sebab, Prabowo dipengaruhi latar belakang sebagai mantan anggota prajurit TNI, yang sudah tidak asing dengan dunia militer.

Hal lain yang melatarbelakangi ketegasan Prabowo, seperti yang telah dikemukakan dalam Debat Capres jilid III pekan lalu. Di mana Prabowo mengisyaratkan tidak terlalu suka banyak diplomasi.

"Kalau Prabowo bisa dibaratkan sebagai burung elang yang siap menerkam, siapa saja yang dianggap membahayakan dan mengganggu," pungkas Ikrar. (Mut)
(Rochmanuddin)

Tidak ada komentar: