Konsep Ekonomi Kreatif
merupakan sebuah konsep ekonomi di era ekonomi baru yang
mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan
stock of knowledge dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor
produksi utama dalam kegiatan ekonominya. Struktur perekonomian dunia
mengalami transformasi dengan cepat seiring dengan pertumbuhan ekonomi,
dari yang tadinya berbasis Sumber Daya Alam (SDA) sekarang menjadi
berbasis SDM, dari era pertanian ke era industri dan informasi. Alvin
Toffler (1980) dalam teorinya melakukan pembagian gelombang peradaban
ekonomi kedalam tiga gelombang. Gelombang pertama adalah gelombang
ekonomi pertanian. Kedua, gelombang ekonomi industri. Ketiga adalah
gelombang ekonomi informasi. Kemudian diprediksikan gelombang keempat
yang merupakan gelombang ekonomi kreatif dengan berorientasi pada ide dan gagasan kreatif.Jum'at, 07 November 2014 |
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla resmi mengumumkan
susunan kabinetnya yang dinamakan Kabinet Kerja, Minggu (26/10/2014), di
Istana Negara, Jakarta.
JAKARTA, KOMPAS.com - Visi dan misi Presiden Joko
Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam bidang ekonomi kreatif
nantinya akan diurusi oleh badan baru. Badan yang satu level di bawah
kementerian itu akan dinamakan Badan Ekonomi Kreatif.
"Itu akan menjadi badan ekonomi kreatif agar jangkauannya lebih kuat.
Posisinya, sedikit di bawah kementerian," ujar Menteri Sekretaris
Negara Pratikno di Istana Kepresidenan, Selasa (28/10/2014).
Dalam pelaksanaan pemilu presiden lalu, Jokowi-JK sempat berjanji akan menggerakkan sektor ekonomi kreatif. Ide ini bahkan menggerakkan kalangan pegiat seni untuk membantu Jokowi-JK pada pilpres lalu.
Jokowi-JK berjanji akan memberikan perlindungan penuh bagi karya kreatif dan inovasi. Tiga sumber hukum yang ada sekarang ini dianggap tidak menguntungkan negara dan bangsa. Tiga sumber hukum itu adalah HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) untuk melindungi kepentingan individu dan perusahaan, WIPO (World Intellectual Property Organization) untuk melindungi hak suku tertentu, dan GPL (General Public License) untuk melindungi karya kebudaan sebagai milik seluruh umat manusia.
Saat pengenalan Kabinet Kerja lalu, sempat ada kekecewaan dari para pendukung Jokowi. Mereka melihat ekonomi kreatif tidak ada dalam 34 menteri yang dikenalkan Jokowi pada Minggu (26/10/2014).15:31 WIB
Genjot Industri Kreatif, Jokowi Pelajari K-Pop
Jokowi Akan Bentuk Badan Ekonomi Kreatif
Selasa, 28 Oktober 2014 | 12:55 WIB
Dalam pelaksanaan pemilu presiden lalu, Jokowi-JK sempat berjanji akan menggerakkan sektor ekonomi kreatif. Ide ini bahkan menggerakkan kalangan pegiat seni untuk membantu Jokowi-JK pada pilpres lalu.
Jokowi-JK berjanji akan memberikan perlindungan penuh bagi karya kreatif dan inovasi. Tiga sumber hukum yang ada sekarang ini dianggap tidak menguntungkan negara dan bangsa. Tiga sumber hukum itu adalah HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) untuk melindungi kepentingan individu dan perusahaan, WIPO (World Intellectual Property Organization) untuk melindungi hak suku tertentu, dan GPL (General Public License) untuk melindungi karya kebudaan sebagai milik seluruh umat manusia.
Saat pengenalan Kabinet Kerja lalu, sempat ada kekecewaan dari para pendukung Jokowi. Mereka melihat ekonomi kreatif tidak ada dalam 34 menteri yang dikenalkan Jokowi pada Minggu (26/10/2014).15:31 WIB
Genjot Industri Kreatif, Jokowi Pelajari K-Pop
Layar
panggung konser menampilkan Joko Widodo saat beraksi bersama vokalis
Arkarna Ollie Jacobs dan Bondan Prakoso di atas panggung di Tennis
Indoor Senayan, Jakarta (31/5). TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Jokowi, nama beken Joko Widodo, mengklaim mendalami budaya K-pop secara langsung ke Korea Selatan. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyaksikan langsung pentas K-pop sebanyak dua kali. Di pentas itu Jokowi mempelajari manajemen lampu dan panggung. "Mereka menyiapkan itu 13 tahun, enggak mendadak muncul," katanya dalam sebuah diskusi di Hotel Four Seasons, Jakarta, Jumat, 7 November 2014.Jokowi menilai Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan industri seperti K-pop. Kekayaan budaya seperti tari, film, fashion, dan musik Nusantara dianggap bisa lebih melesat kepopulerannya ketimbang K-pop. Syaratnya ada sentuhan manajemen dan pengelolaan yang benar.
"Jangan lighting-nya, lighting-lighting-an, dan panggungnya, panggung-panggungan," ujarnya menggambarkan kualitas lampu dan panggung konser di Indonesia yang kalah dari pentas K-pop.Jokowi mengatakan jika pentas budaya dikelola dengan manajemen setara dengan pentas K-pop, maka pentas akan lebih populer. "Industri kreatif menyimpan kekuatan yang sangat besar," katanya.
TRI ARTINING PUTRI
MEMBUAT SENDIRI, PRODUK KEBUTUHAN RUMAH TANGGA
Produk yang mudah tersebut adalah:
A.Sabun padat (cara panas & dingin)
•Sabun mandi (biasa/kesehatan)
•Sabun gliserin
•Sabun transparan
•Sabun herbal
•Sabun Jelly
•Cheapsoap
•Dll ( yang anda butuhkan)
B.Sabun cair (Ref: SNI & ref.US:handbook & ekonomis)
•Sabun cuci piring (cair, Gel)
•handsoap
•pembersih lantai ala soklin lantai
•pembersih lantai Wipol / kreolin/ karbol
•shampoo mobil (snow/salju)
•Dll ( yang anda butuhkan)
C.Deterjen Pakaian
•Deterjen bubuk manual tanpa texapon
•Deterjen bubuk Laundry dengan texapon
•Deterjen bubuk Laundry tanpa texapnn
•Deterjen Cair laundry
•Detergen cair manual
•Pelembut pakaian
•Pemutih pakaian
•Penghilang noda pakaian
•Dll ( yang anda butuhkan)
D.Perawatan motor
•Semir body,ban, dashboard
•Shampoo mobil/motor
•Pembersih cat cat tanpa kerja keras
•Sabun montir
•Sabun pembersih mesin
•Dll ( yang anda butuhkan)
E.Perawatan dan pembersihan
(kerak, korosi dan Lumut, dengan proses tetap berjalan atau berhenti)
• Boiler
• Chiller
• Cooling Tower
• Aquarium
• Bangunan/gedung
• Dll ( yang anda butuhkan)
F.Membuat Parfum
• Mengambil minyak dari tumbuhan (ekstrak/bibit parfum)
• Formtlasi parfum (body,ruangan)
• Dll ( yang anda butuhkan)
G.Sabun Colek
• Sabun colek tanpa ABS/ LABS( lembut ditangan)
• Sabun Colek tanpa soda api (NaOH) lembut ditangan)
• Dll ( yang anda butuhkan)
2.Pengolahan LImbah
a. Limbah padat
b. Limbah cair
Untuk semua disajikan diatas , kami sediakan formula dan cara pembuatannya (berbayar)serta bila ada yang kurang jelas dapat konsultasi via email/HP 081313430785 (pembuatan dengan cara yang mudah sederhana / tidak rumit), bila video sudah ada/tersedia dapat minta dengan gratis (dikirim via email).
Kontak :
Email : sugianto.gik256@gmail.com, Bila anda masalah/ keinginan dapat disampaikan, mungkin saya bisa bantu ?
Jum'at, 07 November 2014 | 12:34 WIB
Jokowi: Laut Kita di Malam Hari Seperti Pasar
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menganalogikan wilayah kelautan Indonesia seperti pasar malam saat langit sudah gelap. Menurut Jokowi, sebanyak 5.400 kapal berada di lautan Indonesia. Namun, sekitar 90 persen dari jumlah itu diduga tidak punya izin menangkap ikan di perairan Indonesia. "Setiap malam mereka habiskan sumber daya laut kita," kata Jokowi dalam acara Kompas100 CEO Forum di Hotel Four Seasons, Jakarta, Jumat, 7 November 2014.
Akibatnya, kata Jokowi, besarnya potensi perikanan lebih banyak dinikmati oleh kapal-kapal asing ketimbang nelayan lokal. "Seharusnya potensi kelautan dapat menjadi sumber perekonomian negara. Kekuatan kita ada di sini. Di laut, di samudera," ujar Jokowi. (Baca: Pemerintah Permudah Izin Kapal Pesiar Asing)
Jokowi menyayangkan potensi laut yang selama tidak tergarap dengan baik. Padahal, ujar Jokowi, lebih dari dua per tiga wilayah Nusantara berupa lautan dan samudera. Dalam kunjungannya ke Sulawesi kemarin, Jokowi mengaku melihat besarnya potensi kelautan Indonesia dalam hal perikanan. "Saya melihat nelayan, dari laut, turunin ikan, masukin ke storage, di-packing, kemudian untuk ekspor. Ada sebuah potensi yang sangat besar sekali di laut kita," kata dia. (Baca: Menteri Susi Akui Kelemahan Pengawasan di Laut)
Demi memajukan sektor kelautan, Jokowi berujar akan membangun 24 pelabuhan selama masa pemerintahannya. Jokowi juga akan meningkatkan jalur distribusi laut dengan membangun infrastruktur kelautan. (Baca: Jembatan Selat Sunda Tak Punya Identitas Bangsa)
MAYA NAWANGWULAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar