Heboh, Jemaah Haji Tawaf Pakai `Skuter Elektrik`
Reporter : Sandy | Rabu, 2 September 2015Video (klik disini) itu mengundang banyak perhatian dari para netizen yang mempertanyakan keabsahan cara tersebut secara agama.
Dream - Pemandangan tidak biasa terlihat saat seorang jamaah haji melakukan tawaf menggunakan alat bantu skuter elektrik roda dua, smart balance wheel atau self balance wheel.Video pendek tawaf unik itu mengundang banyak perhatian dari para netizen yang mempertanyakan keabsahan cara tersebut secara agama. Para netizen pun menyuarakan berbagai pandangannya. Seperti apakah jemaah yang sehat boleh tawaf menggunakannya alat bantu semacam itu.
Sementara yang lain mengaku terkejut karena jemaah yang melakukan tawaf menggunakan skuter canggih itu itu secara fisik terlihat sehat.
Pria itu seharusnya melakukan tawaf dengan berjalan kaki. Jika dia memiliki masalah kesehatan, seharusnya menggunakan kursi roda, situs berita Arab Saudi Al Marsad melaporkan Senin.
Poor Saudi, seorang blogger, mengatakan bahwa para ulama harus memberikan pandangannya tentang masalah ini."Jika para ulama mendiamkan, maka tawaf semacam itu tidak mencerminkan semangat umrah atau haji," tulisnya.
Dia yakin pria tersebut sebenarnya bisa berjalan kaki seperti orang lain karena terlihat cukup fit saat menggunakan sepatu roda dan tidak jatuh. Netizen lainnya, Abdul Rahman, berharap ada fatwa tentang masalah ini sebelum menjadi kasus yang berlarut-larut. "Pandangan saya adalah bahwa sepatu roda seharusnya tidak diperbolehkan," katanya.
Menurut Rahman, jemaah yang melakukan tawaf seharusnya fokus pada doa dan permohonannya kepada Allah. Tetapi orang tersebut akan lebih fokus pada bagaimana menjaga keseimbangan tubuhnya agar tidak jatuh saat tawaf.
(Ism, Sumber: Gulfnews)
Skuter Listrik untuk Tawaf dan Sa’i
By Lintas Gayo on October 17, 2012
Skuter tawaf dan sa'i
“Saya membayar sekitar 1.000 real untuk upah dorong,” kata Abu Bakar dari kloter 09. “Saya menderita stroke, sehingga tidak dapat berjalan seperti dulu” tambahnya. Biaya 1000 real tersebut untuk umrah (tawaf dan Sa’i) 300 real, Haji 500 real dan tawaf wada 200 real.
Jamaah haji yang membutuhkan jasa dorong ini diperkirakan tidak terlalu banyak. “Kalau dari rombongan kami, yang membutuhkan jas dorong ini hanya sekitar 5 orang dari 45 orang anggota rombongan,” dijelaskan oleh Aman Dio, JCH asal Kecamatan Bebesen.
Menurut pantauan Lintas Gayo, disamping kursi roda manual, ada pula beberapa kursi roda listrik, setelah menggali informasi lebih dalam, petugas penyewaan kursi roda masjidil Haram, Dawood mengatakan Masjidil Haram menyediakan 13.000 unit scooter (kursi roda listrik). skuter ini sangat mudah di operasikan. Stangnya mirip stang sepeda, dilengkapi dengan sepasang tuas. Tuas kanan untuk mengatur kecapatan dan tuas kiri untuk rem dan mundur.
Skuter ini dapat menganggkut dua orang. Apabila yang melakukan tawaf dan sa’i sudah sangat tua atau tidak mampu sama sekali mengendalikan sekuter, maka dapat di dampingi oleh sanak keluarga.
Biaya penyewaan skuter ini 50 real untuk tawaf dan 50 untuk Sa’i atau 100 real untuk tawaf dan Sa’i jelas Dawood dalam bahasa ingris terbata-bata. “No need any document just fulus and go” (tidak perlu persyaratan paspor, isi blangko dan lain-lain, cukup bayar dan langsung bawa). Sebelun menyewa, diizinkan untuk melakukan uji coba terlebih dahulu disertai pelatihan singkat. Setelah Setelah calon pemakai cukup yakin, bayar dikasir langsung bisa digunakan unt tawaf dan Sa’i.
“Sangat mudah, mengoperasikannya, lebih mudah dari meng operasikan lift yang banyak jadi masalah untuk jamaah berusia lanjut” jelas Zahara yang sempat mencoba mengoperasikan skuter listrik
Untuk seluruh proses sejak umrah, haji dan tawaf wada hanya membutuhkan biaya sebesar 250 real saja, atau seper empat dari biaya kursi roda dengan pendorong. Skuter ini tidak tersedia di seluruh bagian Masjidil Haram. Untuk mencari skuter ini carilah pintu Ismail No 11, langsung naik eskalator tepat di sebelah kiri eskelator pertama akan dapat langsung di jumpai tempat penyewaan skuter.
Sayangnya jamaah kloter 09 asal Gayo pada umumnya sudah sejak awal melunasi biaya sewa kursi roda dan upah dorong sehingga tidak mungkin lagi di tarik kembali “kune mi ya win…, nge meh ku lunesi ini mane lo mungkin lu rai mien” kata salah seorang ibu yang sudah membayar 1000 real.
Semoga dimasa yang akan datang biaya kursi roda dan upah sorong ini dapat lebih murah bagi jamaah kita, demikian Jali melaporkan dari Mekkah untuk Lintas Gayo.(Jali/red.04)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar