TribunnewsBogor/twitter.com
Nur Asia Uno, istri Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno
TRIBUN-MEDAN.COM - Nur Asia Uno, istri Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, ternyata memiliki darah keturunan Tionghoa.
Hal tersebut diungkapkan Sandiaga Uno saat menghadiri perayaan Cap Go Meh bertajuk Festival Pecinan 2018 di Jalan Pancoran, Glodok, Jakarta Barat, Sabtu (3/3/2018).
"Istri saya seperempat juga keturunan Tionghoa. Neneknya dari Hokkian, dari negara bagian Fujian," kata Sandiaga kepada wartawan.
Datang ke Festival Pecinan 2018, Sandiaga Uno didampingi istrinya Nur Asia Uno dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dirinya dan Anies Baswedan mengenakan Cheongsam, busana khas Tionghoa, berwarna emas.
Berbeda dengan Anies dan Sandiaga, Nur Asia Uno tampil cantik tanpa memakai busana khas Tionghoa.
Ibu tiga anak tersebut mengenakan kemeja putih berlengan panjang sebagai atasan dan celana panjang krem berbahan katun sebagai bawahan.
Jilbab biru dan syal panjang bergambar juga menjadi atribut yang ia kenakan ke Festival Pecinan 2018 tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Sandiaga Uno saat menghadiri perayaan Cap Go Meh bertajuk Festival Pecinan 2018 di Jalan Pancoran, Glodok, Jakarta Barat, Sabtu (3/3/2018).
"Istri saya seperempat juga keturunan Tionghoa. Neneknya dari Hokkian, dari negara bagian Fujian," kata Sandiaga kepada wartawan.
Datang ke Festival Pecinan 2018, Sandiaga Uno didampingi istrinya Nur Asia Uno dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dirinya dan Anies Baswedan mengenakan Cheongsam, busana khas Tionghoa, berwarna emas.
Berbeda dengan Anies dan Sandiaga, Nur Asia Uno tampil cantik tanpa memakai busana khas Tionghoa.
Ibu tiga anak tersebut mengenakan kemeja putih berlengan panjang sebagai atasan dan celana panjang krem berbahan katun sebagai bawahan.
Jilbab biru dan syal panjang bergambar juga menjadi atribut yang ia kenakan ke Festival Pecinan 2018 tersebut.
WARTA KOTA/ANGGIE LIANDA PUTRI
Sebanyak 103 dewa diarak menggunakan tandu (Joli), untuk memeriahkan
Karnaval Budaya Nusantara Cap Go Meh Glodok 2018, Minggu (4/3/2018).
Dari Sabtu (3/3/2018) pukul 14.00 WIB, baru
datang puluhan Joli yang berkumpul di halaman sekolah Katolik Ricci,
Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat.
Sedangkan patung dewa dewi dikumpulkan di Wihara Fat Cu Kung yang lokasinya tepat di depan Sekolah Ricci.
Dilansir dari Wartakota, Panitia acara Mia Rosana mengatakan, karnaval kali ini mengusung tema nasionalisme, karena tidak hanya menampilkan kebudayaan Tionghoa, namun juga seluruh kebudayaan Indonesia.
"Jadi dalam barisan yang panjangnya 1,5 kilometer kita mau menunjukan bahwa Indonesia sangat kaya akan budaya," ujarnya di Wihara Fat Cu Kung, Taman Sari, Jakarta Barat, Sabtu (3/3/2018).
Karnaval ini juga ingin memperlihatkan, memperkenalkan, dan mengingatkan kembali bahwa masyarakat punya kebudayaan Tiongkok peranakan.
Mia berharap agar dewa-dewi yang akan diarak bisa membantu mendatangkan berkah dan rezeki yang melimpah.
"Kita juga berharap pemerintah bisa memerintah dengan baik, dan kita semua bisa bersatu tanpa memandang perbedaan," harapnya.
Beberapa pejabat yang diperkirakan datang pada acara ini adalah Ketua Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) Puan Maharani, serta Ketua DPR dan MPR.
"Kita juga berharap mudah-mudahan Presiden Jokowidodo bisa datang karena sudah diberikan undangan, namun belum ada konfirmasi sampai hari ini," ungkap Mia. (*)
Editor: Abdi Tumanggor
Sedangkan patung dewa dewi dikumpulkan di Wihara Fat Cu Kung yang lokasinya tepat di depan Sekolah Ricci.
Dilansir dari Wartakota, Panitia acara Mia Rosana mengatakan, karnaval kali ini mengusung tema nasionalisme, karena tidak hanya menampilkan kebudayaan Tionghoa, namun juga seluruh kebudayaan Indonesia.
"Jadi dalam barisan yang panjangnya 1,5 kilometer kita mau menunjukan bahwa Indonesia sangat kaya akan budaya," ujarnya di Wihara Fat Cu Kung, Taman Sari, Jakarta Barat, Sabtu (3/3/2018).
Karnaval ini juga ingin memperlihatkan, memperkenalkan, dan mengingatkan kembali bahwa masyarakat punya kebudayaan Tiongkok peranakan.
Mia berharap agar dewa-dewi yang akan diarak bisa membantu mendatangkan berkah dan rezeki yang melimpah.
"Kita juga berharap pemerintah bisa memerintah dengan baik, dan kita semua bisa bersatu tanpa memandang perbedaan," harapnya.
Beberapa pejabat yang diperkirakan datang pada acara ini adalah Ketua Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) Puan Maharani, serta Ketua DPR dan MPR.
"Kita juga berharap mudah-mudahan Presiden Jokowidodo bisa datang karena sudah diberikan undangan, namun belum ada konfirmasi sampai hari ini," ungkap Mia. (*)
Editor: Abdi Tumanggor
Editor: Abdi Tumanggor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar