Senin, 02 April 2018

Dengan Jokowi atau Prabowo, Muhaimin Iskandar: Nanti, 4 Agustus

Reporter:Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor: Juli Hantoro
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menghadiri Kongres Ulama Nusantata yang digelar di Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta, 1 April 2018. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menghadiri Kongres Ulama Nusantata yang digelar di Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta, 1 April 2018. TEMPO/Pribadi Wicaksono
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar atau Cak Imin memperkirakan sosok calon presiden (capres) yang akan berpasangan dengannya pada pemilu 2019 akan diputuskan pada 4 Agustus 2018 mendatang.
"Nanti penentuan (capresnya) tanggal 4 Agustus (2018)," ujar Cak Imin di sela menghadiri Kongres Ulama Nusantara yang digelar Pondok Pesantren Krapyak Yogya Minggu 1 April 2018.
Cak Imin sendiri belakangan telah mendeklarasikan diri sebagai calon wakil presiden 2019. Berbagai baliho bergambar dirinya termasuk di Yogya juga bertebaran. Namun publik banyak bertanya padanya siapa kira kira yang akan menjadi calon presidennya. Apakah Jokowi atau Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang saat ini masih menduduki hasil survei tertinggi pilihan publik untuk bertarung pada pilpres 2019.

Cak Imin menuturkan saat ini, PKB sebagai bagian koalisi pemerintah, masih setia dan konsisten dengan pemerintahan Presiden Jokowi dan berharap kerjasama itu bisa terus berlanjut.
Cak Imin pun mengakui jika saat ini komunikasi dengan Prabowo pun juga masih berjalan dan terjalin baik. "Masih komunikasi baik dengan Pak Jokowi juga Pak Prabowo," ujarnya.
Muhaimin Iskandar menuturkan saat ini hubungan PKB dengan partai-partai juga baik. Sehingga semua koalisi yang tercipta untuk pilpres 2019 masih terbuka lebar.
Meski diakui Muhaimin ada sejumlah pihak yang mendorong dirinya bisa berpasangan dengan Jokowi, namun ia menilai dorongan itu sifatnya hanya spontan saja bagian dinamika politik.

"Nanti lihat saja perkembangannya, yang penting amanah (sebagai cawapres dari PKB dan nahdliyin) ini saya terima dulu, akan saya perjuangkan sebagai perintah kyai dan amanat ulama," ujarnya.

Tidak ada komentar: