Senin, 21 Mei 2018

Survei kepuasan publik: Soeharto paling tinggi, SBY di bawah Jokowi

Minggu, 20 Mei 2018 14:07 Reporter : Supriatin
rilis survei indobarometer 20 tahun reformasi. ©2018 Merdeka.com/supriatin
Merdeka.com - Bertepatan dengan 20 tahun reformasi yang jatuh pada 20 Mei 2018, Indo Barometer merilis survei nasional bertajuk 'Evaluasi 20 Tahun Reformasi'. Salah satu aspek yang digunakan dalam survei Indo Barometer adalah tingkat kepuasan publik atas kinerja Presiden RI.

Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari menyebut hasil survei menunjukkan Presiden yang paling berhasil dalam menjalankan tugasnya adalah Presiden ke-2 RI, Soeharto.
Soeharto menduduki posisi pertama dengan presentasi 32,9 persen. Disusul Presiden pertama Soekarno dengan presentase 21,3 persen. Posisi ketiga ditempati oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo dengan nilai 17,8 persen.
"Setelah Presiden Jokowi ada Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dengan presentase 11,6 %," ucap Qodari di Hotel Harris Suites FX Sudirman, Jl. Jend Sudirman, Pintu Satu Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (20/5).
Kemudian posisi kelima ditempati Presiden ke-3 RI, BJ Habibie dengan presentase 3,5 persen. Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid meraih presentasi 1,7 persen, dan posisi terakhir diisi oleh Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dengan presentase 0,6 persen.
Qodari menuturkan, ada sejumlah hal yang dianggap publik paling baik di era pemerintahan Soeharto ketimbang pemerintahan lainnya. Yakni perokonomian rakyat dan kehidupan sosial yang baik.
"Ya itu penilaian publik. Bisa dilihat kan sekarang penilaian publik yang menurun adalah sektor perekonomian rakyat dan sosialnya," kata dia.
Survei Indo Barometer dilakukan di 34 provinsi di Indonesia. Jumlah sampel 1.200 responden, dengan margin of error sebesar kurang lebih 2,83 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling. Waktu pengumpulan data pada tanggal 15-22 April 2018. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner. [rnd]

Tidak ada komentar: