Hal ini dikarenakan sudah ada pelatih yang satu misi dengannya. Selain itu, komunikasi mereka lebih lancar karena sama-sama berasal dari Eropa Timur.
Meski begitu, sampai saat ini baru Branislav yang dikontrak, sedangkan Ostojic masih perlu dilihat lagi kemampuannya. Rencananya, sepekan ke depan sudah ada keputusan untuk status kiper 35 tahun itu akan dikontrak atau tidak.
“Meski begitu, dalam empat pertandingan sisa Arema masih akan mengandalkan kiper yang ada karena pemain tambahan baru bisa dimainkan pada putaran kedua mendatang,” jelasnya.
Sejauh ini, performa Ostojic belum bisa dinilai secara keseluruhan. Ia hanya bermain dalam 10 menit terakhir ketika uji coba melawan PS AD Kodam V Brawijaya, 30 Juni 2018.
“Tapi pelatih sudah pernah lihat penampilan Ostojic ketika siaran langsung pertandingannya di kompetisi kasta tertinggi Serbia. Dia juga sudah mendapatkan beberapa masukan dari rekan-rekan pelatih lain di negaranya,” imbuh dia.
Di sisi lain, Arema percaya pelatih kiper Branislav bisa membuat empat kiper lokal lainnya mengalami peningkatan performa. Kinerja lini belakang memang menjadi sorotan karena sudah 18 gol yang berasang di gawang Arema dalam 13 pertandingan.
“Sebenarnya dalam beberapa pertandingan terakhir penampilan kiper Arema sudah mengalami sedikit peningkatan. Tapi sekarang kami harap juga lebih baik lagi,” lanjut Ruddy.
Indikasi grafik kiper Arema membaik terlihat dalam dua pertnadingan terakhir. Gawang Arema yang dikawal Joko Ribowo tidak kebobolan ketika melawan PSIS Semarang dan Perseru Serui. Kini, tantangan Arema selanjutnya adalah membuat Persela Lamongan juga frustrasi untuk menjebol gawang mereka dalam lanjutan Liga 1 pada 7 Juli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar