Minggu, 29 Juni 2014

Mengapa Prabowo Tak Bicara Palestina Saat Debat Capres,Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz N Mehdawi menegaskan, pemerintah dan rakyatnya bersikap netral..dan membantah jika dia dan rakyat Palestina mendukung calon presiden nomor urut 2

Minggu, 29 Juni 2014, 05:31 WIB
Prabowo Hatta
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Capres-cawapres nomor urut satu, Prabowo Subianto-Muhammad Hatta Rajasa, memerlukan dukungan swing voters, yang tidak ideologis, untuk memenangkan Pilpres 2014.

Itu sebabnya Prabowo tidak membahas masalah Palestina dalam debat capres pada Ahad (22/6).

Direktur Pusat Kajian Timur Tengah dan Islam (PKTTI) Universitas Indonesia (UI), Abdul Mutaali, menyatakan capres-cawapres Prabowo-Hatta didukung mayoritas parpol-parpol Islam seperti PPP, PKS dan PAN.

"Melihat pakta integritas koalisi parpol-parpol Islam dengan Partai Gerindra, jelas sekali komitmen mendukung kemerdekaan Palestina," papar Mutaali saat dihubungi Republika, Sabtu (28/6) malam.

Komitmen mendukung Palestina sudah inheren dengan visi-misi Prabowo-Hatta, sehingga tidak perlu didengungkan lagi dalam debat capres.

Menurut Mutaali, capres-cawapres Prabowo-Hatta justru memerlukan dukungan tambahan dari swing voters yang tidak ideologis, jadi tidak perlu membahas Palestina dalam debat capres.
Ini Sikap 'Asli' Dubes Palestina Terhadap Dua Capres
Senin, 23 Juni 2014, 23:57 WIB
Dubes Palestina untuk Indonesia, Fariz N Mehdawi (kiri) bersama Wartawan Senior/Pendiri Dompet Dhuafa, Parni Hadi saat bertemu di Jakarta, Kamis (19/12).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz N Mehdawi menegaskan, pemerintah dan rakyatnya bersikap netral dan akan menghormati pasangan calon presiden dan wakil presiden yang memenangkan Pilpres 9 Juli 2014.
Pernyataan Fariz ini sekaligus membantah adanya pemberitaan yang mengatakan jika dia dan rakyat Palestina mendukung calon presiden nomor urut 2, Joko Widodo. Belakangan, diketahui jika berita tersebut diretas oleh pihak tidak bertanggungjawab.
"Preferensi kami adalah pilihan rakyat Indonesia. Kami akan menghormati pilihan yang dijatuhkan rakyat Indonesia dalam Pemilihan Presiden yang kami harapkan berlangsung aman, jujur dan adil," katanya kepada Antara di Jakarta, Senin (23/6).
Dubes Fariz mengatakan, pihaknya merasa senang dengan diangkatnya isu Palestina dalam debat calon presiden RI pada Ahad (22/6) malam. Dia menjelaskan,  hal itu menunjukkan komitmen bangsa Indonesia yang tidak berubah sejak era Pemerintahan Presiden Soekarno.
"Namun kami tidak ingin melihat diri kami sebagai faktor yang memisahkan melainkan sebagai faktor yang menyatukan," katanya menanggapi isu Palestina yang mewarnai debat capres RI putaran ketiga yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Dia menjelaskan, dalam konteks perjuangan kemerdekaan Palestina, masyarakat internasional yang mendukung Palestina itu tidak hanya datang dari kalangan Muslim tetapi juga Kristiani dan pemeluk agama-agama dan kepercayaan yang lain, katanya."Masalah Palestina ini juga menyangkut isu keadilan," katanya.

Tidak ada komentar: