Selasa, 30 Desember 2014

REVOLUSI MENTAL Harga Mati untuk Calon Kapolri! itu gampang ! mengubah mindset, struktur ramping dan efisien, Disiplin dan bertanggung jawab

Revolusi Mental Jokowi, Ombudsman: Itu Gampang

Revolusi Mental Jokowi, Ombudsman: Itu Gampang
Danang Girindrawardana. TEMPO/Seto Wardhana
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Ombudsman RI, Danang Girindrawardana, mengatakan revolusi mental yang digaungkan Presiden Joko Widodo dalam upaya mereformasi birokrasi merupakan sebuah pekerjaan yang mudah. "Tapi selalu dipersepsikan berat," kata Danang dalam diskusi bertema Revolusi Mental Layanan Publik, di Cikini, Jakarta, Sabtu, 22 November 2014.

Menurut Danang, persepsi bahwa revolusi mental berat untuk dilakukan justru berasal dari kalangan birokrat. "Mengapa? Ya, supaya mereka tidak perlu direvolusi dan direformasi," ujarnya. Padahal, kata Danang, upaya melakukan perubahan sebenarnya bisa dilakukan secara instan.

Misalnya, Danang melanjutkan, para birokrat bisa dipaksa untuk melakukan revolusi mental mereka. "Kita sudah capek dengan persuasi dan sosialisasi. Sudah kuno-lah pendekatan itu," ucap Danang. "Mana birokrat yang tidak mau berubah, mana pimpinan instansi birokrasi yang tidak mau berubah, langsung diganti saja."

Danang mengatakan sudah bukan waktunya lagi birokrat yang tak mau berubah diberi kesempatan dengan hanya memberikan peringatan-peringatan. Kini, kata dia, sudah saatnya para pimpinan lembaga, kepala daerah, menteri, atau kepala lembaga menggunakan hak prerogatif mereka untuk langsung mengganti birokrat yang tak mau merevolusi diri. "Proses pendekatan ini yang harus diubah."

PRIHANDOKO

Puan Maharani: Pramuka Wadah Tepat Revolusi Mental

 7 Google +0  0  1  0  0
Puan Maharani: Pramuka Wadah Tepat Revolusi Mental
ENERJIK-Menko PMK Puan Maharani saat menghadiri Pembukaan Pertiwana Nasional 2014 di Cibubur, Jakarta Timur. Dok Pramuka
JAKARTA - Menteri Koordinator Pembangununan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani menyebutkan, Gerakan Pramuka merupakan ujung tombak pendidikan karakter bangsa yang dapat diandalkan karena konsistensinya.
Pramuka merupakan ujung tombak pendidikan karakter disampaikan Puan saat membuka Perkemahan Bakti Saka Wanabakti Tingkat Nasional IV tahun 2014 disingkat Pertiwana Nasional IV 2014, di lapangan utama Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur, Jakarta.
- See more at: http://www.indopos.co.id/2014/12/puan-maharani-pramuka-wadah-tepat-revolusi-mental.html#sthash.puARv2lr.dpuf

Puan Maharani: Pramuka Wadah Tepat Revolusi Mental

 7 Google +0  0  1  0  0
Puan Maharani: Pramuka Wadah Tepat Revolusi Mental
ENERJIK-Menko PMK Puan Maharani saat menghadiri Pembukaan Pertiwana Nasional 2014 di Cibubur, Jakarta Timur. Dok Pramuka
JAKARTA - Menteri Koordinator Pembangununan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani menyebutkan, Gerakan Pramuka merupakan ujung tombak pendidikan karakter bangsa yang dapat diandalkan karena konsistensinya.
Pramuka merupakan ujung tombak pendidikan karakter disampaikan Puan saat membuka Perkemahan Bakti Saka Wanabakti Tingkat Nasional IV tahun 2014 disingkat Pertiwana Nasional IV 2014, di lapangan utama Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur, Jakarta.
- See more at: http://www.indopos.co.id/2014/12/puan-maharani-pramuka-wadah-tepat-revolusi-mental.html#sthash.puARv2lr.dpuf
Puan Maharani: Pramuka Wadah Tepat Revolusi Mental
ENERJIK-Menko PMK Puan Maharani saat menghadiri Pembukaan Pertiwana Nasional 2014 di Cibubur, Jakarta Timur. Dok Pramuka
- See more at: http://www.indopos.co.id/2014/12/puan-maharani-pramuka-wadah-tepat-revolusi-mental.html#sthash.puARv2lr.dpuf

Tiga Sasaran Revolusi Mental Jokowi

|Fahmi Firdaus - Okezone,Presiden RI, Joko Widodo (Foto: Dok. Okezone)
Tiga Sasaran Revolusi Mental Jokowi
JAKARTA - Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) mencanangan gerakan nasional revolusi mental saat menghadiri upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-43 Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) di Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Senin (1/12/2014).
Ada tiga sasaran dalam revolusi mental Jokowi yang akan diterapkan ke semua birokrasi dalam pemerintahannya.
"Yang pertama, merubah mindset cara berpikir dan cara pandang sebagaimana yang tadi sudah disampaikan presiden. Era birokrasi priyai sudah selesai, kita masuk ke dalam era birokrat yang melayani rakyat," ungkap Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi di Silang Monas, Jakarta.
Salah satu cara mengimpelementasinya adalah dalam public service pelayanan publik. Bahwa aparatur sipil negara sebagai representasi dari pemerintahan, hadir setiap rakyat membutuhkan mereka.

"Sasaran kedua adalah strukur. Struktur organisasi dalam amanat bapak Presiden harus ramping, efisien, tidak boleh gemuk, dan tidak boleh ada organisasi-organisasi dalam pemerintahan yang menduplikasi fungsi," ungkapnya.
Dia melanjutkan, kalau ada duplikasi fungsi, maka harus segera digabungkan. Karena tidak mungkin merampingkan struktur sekaligus menghilangkannya, tetapi dengan perampingan struktur tata kelola akan lebih sehat.
"Sasaran ketiga adalah kultur dan budaya. Budaya kerja yang lebih disiplin, bertanggung jawab, mengedepankan kebersamaan dan gotong royong," jelasnya.

Politisi Partai Hanura ini menegaskan, dirinya tidak akan segan-segan menjatuhkan sanksi kepada aparatur negara yang tidak disiplin dan tidak mau mengikuti peraturan yang telah diterapkan.
"Konsekuensi dari penerapan aturan pasti ada sanksi, kalau dia tidak mengikuti kaidah yang berlaku akan dimutasi, didemosi, tidak diberikan tunjangan kinerjanya, diberhentikan gaji ke-13, bahkan bisa diturunkan pangkatnya sampai tiga tahun," tegasnya.
(put)

Revolusi Mental 2015

|
Anak muda Indonesia dapat mewujudkan revolusi mental sebagai persiapan menghadapi MEA 2015. (Foto: dok. Okezone)
Revolusi Mental 2015
TAHUN 2014 segera berakhir. Banyak hal yang sudah dilewati dalam kurun waktu satu tahun ini. Kini semua orang akan menatap tahun yang baru, tahun 2015. Di tahun yang baru ini kiranya diharapkan ada semangat dan jiwa yang juga baru dalam menatap masa depan yang lebih baik. Banyak hal yang akan menanti dan banyak juga yang akan dinanti.
Pada tahun yang baru ini Indonesia akan menyambut sebuah dunia baru dalam kerangka global demi tercapainya kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Asean World Trade Organization atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) merupakan dunia baru yang akan kita songsong pada 2015. Dalam sistem ini, sekat-sekat pembatas antarnegara tidak akan ada lagi. Semuanya kini menjadi satu dunia dalam kawasan Asia Tenggara.
Indonesia sebagai salah satu anggotanya akan mengalami hal yang sama seperti yang diberlakukan di negara lain. Kita tentunya menyadari bahwa sistem MEA ini akan membawa dampak berbeda dengan tahun sebelum-sebelumnya, sehingga kita dituntut mampu menghadapi sistem ini dengan penuh persiapan. Sebagai salah satu elemen masayarakat, mahasiswa mempunyai posisi penting dan paling diharapkan untuk mampu menjadi garda terdepan dalam MEA.
Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa setidaknya mampu membangun mental yang positif sejak dini. Mahasiswa diharapkan mampu menciptakan etos belajar yang baik dengan menciptakan suasana yang turut mendukung kegiatan belajar mengajar di kampus. Cara lainnya adalah dengan aktif dalam kegiatan organasasi kampus baik yang bersifat ilmiah maupun yang bersifat sosial.
Model kegiatan seperti ini sangat penting agar mendukung daya pikir mahasiswa sehingga mampu bersaing dengan orang lain dalam dunia kerja. Selain hal-hal tersebut, masih banyak kegiatan lain yang sebenarnya turut membantu mahasiswa bersiap menghadapi MEA 2015. Dengan begitu, mahasiswa tidak kesulitan dalam bersaing dengan SDM dari negara lain yang akan masuk dan bekerja di Indonesia.
Inilah waktu yang tepat bagi seorang mahasiswa dalam mewujudkan gagasan Revolusi Mental yang selalu didengung-dengungkan pemerintahan sekarang. Memulai suatu kebiasaan baik dimulai dari hal kecil dan tidak perlu menundanya. Karena kalau bukan sekarang diwujudkan, kapan lagi kita harus memulainya?
Yakobus Kristianto Mat
Mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Kampus Okezone menerima kiriman berita seputar kegiatan kampus, artikel opini, foto dan karya lainnya dari civitas akademika. Karya haruslah asli, bukan jiplakan dan belum pernah dipublikasikan di media lain. Kirimkan karya beserta identitas dan foto pendukung ke alamat kampus.okezone@mncgroup.com.
(rfa)

Tidak ada komentar: