Reporter : Veronika Asanti | Senin, 25 Mei 2015 | 17:00 WIB
Wartakesehatan.com - Penyakit stroke menyerang semua kalangan masyarakat mulai dari pejabat tinggi, eksekutif, pedagang, maupun masyarakat biasa.
Stroke ini juga menjadi pembunuh no. 3
setelah penyakit jantung dan keganasan. Selain kematian, yang perlu
diperhatikan juga adalah tingginya angka kecacatan dan biaya yang
dikeluarkan .
Dr Fajar Rudy Qimindra menjelaskan
secara sederhana stroke adalah gangguan fungsi otak baik lokal maupun
menyeluruh, yang timbul mendadak dan berlangsung selama lebih dari 24
jam yang disebabkan oleh kelainan peredaran darah otak.
Berikut empat hal uraian lebih luas seputar stroke:
- Gangguan fungsi otak lokal maupun global.
Kerusakan bagian tertentu otak mengakibatkan gejala dan tanda yang menggambarkan gangguan fungsi dari otak tersebut. Misal stroke yang mengenai bagian otak yang menggerakan lengan dan kaki maka tentu bagian tersebut akan mengalami kelumpuhan. - Timbulnya mendadak
Serangan bisa terjadi setiap saat, dengan gejala yang berangsur-angsur menjadi berat dalam beberapa menit, jam dan hari. Ataupun langsung menjadi berat. Sehingga stroke disebut juga brain attack (serangan otak). - Lama serangan lebih dari 24 jam
- Gangguan peredaran darah otak
Gangguan peredaran darah pada otak ini bisa disebabkan oleh karena sumbatan ataupun pecahnya pembuluh darah otak.
Ada dua golongan besar dari stroke yaitu
stoke perdarahan yang diakibatkan pecahnya pembuluh darah dan stroke
iskemik atau stroke kekurangan darah yang diakibatkan oleh pembuluh
darah yang tersumbat.
Gejala stroke baik stroke perdarahan
maupun sumbatan bisa dilihat dari fungsi otak sebagai pusat segala
kegiatan tubuh. Fungsi tersebut seperti : gerak, berpikir, berbicara,
emosi, menulis melihat, mendengar dan lain-lain. Sehingga gejala yang
muncul tergantung dari bagian otak yang mana terjadi kerusakan.
Penurunan kesadaran,lumpuh sebelah, bicara pelo, sulit bicara, kepala
pusing, penglihatan kabur adalah sebagian dari gejala yang nampak.
Melihat angka kematian, kecacatan, dan
biaya maka penting rasanya memperhatikan beberapa faktor resiko sehingga
bisa mencegah terjadinya serangan.
Faktor resiko tersebut bisa dibagi menjadi:
- Faktor resiko yang tidak dapat diubah seperti: usia, jenis kelamin, keturunan, dan ras.
- Faktor resiko yang dapat diubah/ dikendalikan seperti penyakit darah tinggi, penyakit jantung, kencing manis, kebiasaan merokok, alkohol, kegemukan, diet tinggi lemak, dan kurangnya gerak dari tubuh.
Melihat banyaknya faktor yang bisa
diubah dan dikendalikan rasanya timbul optimisme untuk menurunkan angka
penyakit stroke. Faktor- faktor tersebut banyak berkaitan dengan gaya
hidup sehari –hari..
Tips yang bisa kita lakukan untuk mencegah terjadinya stroke dan mengurangi faktor resiko adalah:
- Mengontrol tekanan darah secara rutin. Bagi yang sudah menderita hipertensi caranya dengan diet rendah garam dan minum obatnya secara rutin.
- Mengontrol penyakit kencing manis dengan baik. Dari sebuah studi menunjukan penderita kencing manis mempunyai resiko dua hingga tiga kali lebih besar untuk mengalami stroke.
- Mengontrol terjadinya kenaikan lemak darah. Peningkatan kadar kolesterol memberikan efek yang bermakna untuk terjadinya penyakit stroke.
- Mencegah dan menghentikan kebiasaan merokok dan minum alkohol yang berlebihan.
- Menghindari kegemukan dengan mengatur diet makanan.
- Olah raga yang teratur
- Tetap melalukan kontrol rutin ke dokter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar